Ibu dan Balita |
Berat badan bayi menjadi salah satu patokan apakah si kecil sehat atau
tidak. Untuk itulah mengapa WHO (World Health Organization) sudah menetapkan
berapa berat bayi pada usia tertentu sehingga bayi dikatakan sehat.
Sayangnya, tidak sedikit bayi yang mengalami masalah dengan berat
badannya. Masalah ini sering dialami oleh bayi yang lahir pada keluarga yang
kurang mampu. Tentu hal ini bisa ditebak dengan mudah apa penyababnya. Tidak
lain adalah kurangnya gizi untuk bayi.
Akan tetapi, sekalipun ibu sudah memberikan gizi yang cukup untuk si
kecil, kenapa ia tetap memiliki masalah dengan berat badan bayi ya? Mungkin ibu perlu mengetahui catatan medis
seputar apa saja penyebab berat bayi turun di bawah normal berikut ini.
- Mengalami Anoreksia
Anoreksi merupakan istilah yang digunakan oleh para ahli
medis untuk menggambarkan bayi yang susah makan. Tentu saja salah satu
akibatknya adalah turunnya berat badan
bayi.
Akan tetapi, itu tidak hanya sekedar istilah di dalam
dunia medis. Anoreksi merupakan penolakan bayi untuk mengkonsumsi makanan
dikarenakan keadaan kesehatan yang kronis.
Untuk penyebab yang satu ini, ibu perlu bantuan dari
dokter anak. Sekalipun ibu menerapkan semua tips agar anak doyan makan, jika permasalahannya
tidak diatasi, mustahil si kecil mau makan dan berat badan bayi kembali normal.
- Infeksi Rongga Mulut
Ini hanya kemungkinan saja. Bayi yang menolak makan
mungkin saja dikarenakan adanya infeksi pada rongga mulut. Masyarakat umum
menyebutnya sariawan. Namun, sebenarnya banyak sekali jenis infeksi pada rongga
mulut. Sariawan itu salah satunya saja.
Jika si kecil mengalami infeksi pada rongga mulut,
pastinya ia akan mengalami kesulitan menelan makanan. Bahkan, ia juga bisa
merasakan kesakitan jika mengkonsumsi makanan. Akibatnya, ia menolak makan dan berat badan bayi akan cenderung turun.
- Demam
Ibu pasti pernah mendengar nasehat bahwa ibu tidak boleh
terlalu sering membawa si kecil berobat ketika demam. Dengan alasan agar ibu
tidak terlalu sering memberikan obat kimiawi, bukan?
Memang, apa yang ibu lakukan sudah bagus. Akan tetapi, ibu
juga harus mengantisipasi jika bayi ibu sering mengalami demam. Demam merupakan
penyakit yang biasa menyerang si kecil. Akan tetapi, jika terlalu sering, hal
tersebut tentu akan mempengaruhi berat
badan bayi.
Untuk itu, ibu perlu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
si kecil. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Dari catatan tersebut di atas, manakah yang menyebabkan berat badan bayi ibu turun?
Khusus bagi balita, ibu harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk balita.
Ibu harus menyediakan MPASI (makanan pendamping ASI) yang bisa memenuhi
kebutuhan gizi balita agar si kecil terhindar dari masalah berat badan.
Selain itu, perhatikan juga tentang bagaimana tumbuh kembang balita.
Saat balita sudah mulai belajar jalan misalnya, tentunya si kecil membutuhkan
asupan nutrisi yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan ia lebih aktif. Secara
otomatis, energi pun harus lebih banyak. Jika ibu tidak memperhatikan perkembangan balita, maka balita ibu
pun akan memiliki masalah yang sama, yaitu berat badannya turun. Yang jelas,
balita membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Itu yang harus
digarisbawahi.
Semoga informasi ini bisa memberikan jawaban atas persoalan yang ibu hadapi.
Kenali penyebabnya sehingga ibu bisa bisa memberikan penanganan yang tepat untuk
masalah turunnya berat badan bayi.
No comments:
Post a Comment